Kajian Terhadap Pendapat Mazhab Hanafi Tentang Wali Nikah dalam Perspektif Hukum Islam

Perkawinan adalah masalah yang penting. Sebelum dilaksanakan maka harus memenuhi rukun nikah dan syarat nikah. Rukun merupakan bagian yang sangat penting dimana ruikun nikah ini mencakup mempelai pria dan wanita, wali, dua orang saksi dan ijab qobul. Hal ini berdasarkan hukum perkawinan di Indonesia...

সম্পূর্ণ বিবরণ

সংরক্ষণ করুন:
গ্রন্থ-পঞ্জীর বিবরন
প্রধান লেখক: Marhamah, Drs. H. Asmuni Hayat
বিন্যাস: Online
ভাষা:Indonesia
প্রকাশিত: Jurusan Syariah- Prodi S-1 Al Ahwal Al Syakhshiyyah- STAIN Pekalongan 2008
অনলাইন ব্যবহার করুন:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=89023
ট্যাগগুলো: ট্যাগ যুক্ত করুন
কোনো ট্যাগ নেই, প্রথমজন হিসাবে ট্যাগ করুন!
id oai:slims-89023
recordtype slims
spelling oai:slims-89023Kajian Terhadap Pendapat Mazhab Hanafi Tentang Wali Nikah dalam Perspektif Hukum Islam Marhamah Drs. H. Asmuni Hayat Jurusan Syariah- Prodi S-1 Al Ahwal Al Syakhshiyyah- STAIN Pekalongan 2008 Indonesia Skripsi Skripsi xi, 60 hal.; 30 cm. Perkawinan adalah masalah yang penting. Sebelum dilaksanakan maka harus memenuhi rukun nikah dan syarat nikah. Rukun merupakan bagian yang sangat penting dimana ruikun nikah ini mencakup mempelai pria dan wanita, wali, dua orang saksi dan ijab qobul. Hal ini berdasarkan hukum perkawinan di Indonesia dan menurut beberapa mazhab. Tetapi menurut mazhab Hanfi, walinya sebagai penyempurna nikah, maka sah menikah dengan tanpa adanya wali, hanya kurang sempurna. Penelitian ini mengkaji bagaimana pendapat mazhab Hanafi tentang kedudukan wali dalam pernikahan, dan bagaimana implementasi pendapatnya di Indonesia dimana masyarakat Indonesia umumnya menganut mazhab syafii. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian library research atau kepustakaan. Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa menurut mazhab Hanafi wali nikah hanya sebagai syarat sempurnanya nikah, jadi sah nikah tanpa adanya wali hanya kurang sempurna. hal ini diqiyaskan dengan masalah jual beli yang mana perempuan dan laki-laki mempunyai kebebasan yang sama persis adalah perkara jual beli. Pendapat mazhab Abu Hanifa ini sulit diterapkan di Indonesia karena hukum perkawinan yang sudah berlaku di Indonesia didominasi oleh mazhab Syafii. Perkawinan adalah masalah yang penting. Sebelum dilaksanakan maka harus memenuhi rukun nikah dan syarat nikah. Rukun merupakan bagian yang sangat penting dimana ruikun nikah ini mencakup mempelai pria dan wanita, wali, dua orang saksi dan ijab qobul. Hal ini berdasarkan hukum perkawinan di Indonesia dan menurut beberapa mazhab. Tetapi menurut mazhab Hanfi, walinya sebagai penyempurna nikah, maka sah menikah dengan tanpa adanya wali, hanya kurang sempurna. Penelitian ini mengkaji bagaimana pendapat mazhab Hanafi tentang kedudukan wali dalam pernikahan, dan bagaimana implementasi pendapatnya di Indonesia dimana masyarakat Indonesia umumnya menganut mazhab syafii. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian library research atau kepustakaan. Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa menurut mazhab Hanafi wali nikah hanya sebagai syarat sempurnanya nikah, jadi sah nikah tanpa adanya wali hanya kurang sempurna. hal ini diqiyaskan dengan masalah jual beli yang mana perempuan dan laki-laki mempunyai kebebasan yang sama persis adalah perkara jual beli. Pendapat mazhab Abu Hanifa ini sulit diterapkan di Indonesia karena hukum perkawinan yang sudah berlaku di Indonesia didominasi oleh mazhab Syafii. Mazhab Hanafi 2X4.81 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=89023 2X4.81 MAR k 08TD089023.00
institution IAIN Pekalongan
collection Book
language Indonesia
format Online
author Marhamah
Drs. H. Asmuni Hayat
spellingShingle Marhamah
Drs. H. Asmuni Hayat
Kajian Terhadap Pendapat Mazhab Hanafi Tentang Wali Nikah dalam Perspektif Hukum Islam
author_facet Marhamah
Drs. H. Asmuni Hayat
author_sort Marhamah
title Kajian Terhadap Pendapat Mazhab Hanafi Tentang Wali Nikah dalam Perspektif Hukum Islam
title_short Kajian Terhadap Pendapat Mazhab Hanafi Tentang Wali Nikah dalam Perspektif Hukum Islam
title_full Kajian Terhadap Pendapat Mazhab Hanafi Tentang Wali Nikah dalam Perspektif Hukum Islam
title_fullStr Kajian Terhadap Pendapat Mazhab Hanafi Tentang Wali Nikah dalam Perspektif Hukum Islam
title_full_unstemmed Kajian Terhadap Pendapat Mazhab Hanafi Tentang Wali Nikah dalam Perspektif Hukum Islam
title_sort kajian terhadap pendapat mazhab hanafi tentang wali nikah dalam perspektif hukum islam
description Perkawinan adalah masalah yang penting. Sebelum dilaksanakan maka harus memenuhi rukun nikah dan syarat nikah. Rukun merupakan bagian yang sangat penting dimana ruikun nikah ini mencakup mempelai pria dan wanita, wali, dua orang saksi dan ijab qobul. Hal ini berdasarkan hukum perkawinan di Indonesia dan menurut beberapa mazhab. Tetapi menurut mazhab Hanfi, walinya sebagai penyempurna nikah, maka sah menikah dengan tanpa adanya wali, hanya kurang sempurna. Penelitian ini mengkaji bagaimana pendapat mazhab Hanafi tentang kedudukan wali dalam pernikahan, dan bagaimana implementasi pendapatnya di Indonesia dimana masyarakat Indonesia umumnya menganut mazhab syafii. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian library research atau kepustakaan. Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa menurut mazhab Hanafi wali nikah hanya sebagai syarat sempurnanya nikah, jadi sah nikah tanpa adanya wali hanya kurang sempurna. hal ini diqiyaskan dengan masalah jual beli yang mana perempuan dan laki-laki mempunyai kebebasan yang sama persis adalah perkara jual beli. Pendapat mazhab Abu Hanifa ini sulit diterapkan di Indonesia karena hukum perkawinan yang sudah berlaku di Indonesia didominasi oleh mazhab Syafii.
publisher Jurusan Syariah- Prodi S-1 Al Ahwal Al Syakhshiyyah- STAIN Pekalongan
publishDate 2008
url http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=89023
_version_ 1690547240670593024
score 11.174184