Mental Keagamaan Anak Putus Sekolah Di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan

ABSTRAK Fitriani, Lailalis. 2015. 2021111289. Mental Keagamaan Anak Putus Sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan. Skripsi Jurusan Tarbiyah/Program Studi PAI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan. Dr.M.Sugeng Sholehuddin,M.Ag. Kata Kunci: Mental Keagamaan, Anak Putus Sekolah....

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Dr. M. Sugeng Sholehuddin, M.Ag, Lailalis Fitriani
Format: Online
Language:Indonesia
Published: Prodi S1 Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan 2015
Online Access:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=991376
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
id oai:slims-991376
recordtype slims
institution IAIN Pekalongan
collection Book
language Indonesia
format Online
author Dr. M. Sugeng Sholehuddin, M.Ag
Lailalis Fitriani
spellingShingle Dr. M. Sugeng Sholehuddin, M.Ag
Lailalis Fitriani
Mental Keagamaan Anak Putus Sekolah Di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan
author_facet Dr. M. Sugeng Sholehuddin, M.Ag
Lailalis Fitriani
author_sort Dr. M. Sugeng Sholehuddin, M.Ag
title Mental Keagamaan Anak Putus Sekolah Di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan
title_short Mental Keagamaan Anak Putus Sekolah Di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan
title_full Mental Keagamaan Anak Putus Sekolah Di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan
title_fullStr Mental Keagamaan Anak Putus Sekolah Di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan
title_full_unstemmed Mental Keagamaan Anak Putus Sekolah Di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan
title_sort mental keagamaan anak putus sekolah di kelurahan bligo buaran pekalongan
description ABSTRAK Fitriani, Lailalis. 2015. 2021111289. Mental Keagamaan Anak Putus Sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan. Skripsi Jurusan Tarbiyah/Program Studi PAI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan. Dr.M.Sugeng Sholehuddin,M.Ag. Kata Kunci: Mental Keagamaan, Anak Putus Sekolah. Anak-anak dan remaja yang kurang mendapatkan pendidikan keagamaan akibat putus sekolah maupun kurangnya pengajaran dari orangtua dan keluarga di rumah, biasanya memicu munculnya sikap dan perilaku negatif, seperti: melanggar norma sosial dan norma agama, melanggar aturan-aturan yang ada di masyarakat, dan sebagainya. Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi awal, yang mana bahwa di Kelurahan Bligo hampir disetiap RW (Rukun Warga) terdapat anak dan remaja yang mengalami putus sekolah. Mereka sering berkelompok nongkrong hingga melalaikan sholat, dan sering mengganggu ketentraman warga. Padahal pendidikan keagamaan itu penting karena bisa menjadi pengendali bagi anak dan remaja agar sikap dan perilaku mereka tetap berada pada koridor agama dan tidak melakukan penyelewengan pergaulan dan kenakalan Rumusan masalah penelitian ini adalah: (1) Bagaimana potret pendidikan anak di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan? (2) Bagaimana mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan? (3) Apa faktor yang mempengaruhi mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan?. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian field research. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, interview (wawancara), dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis data deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode deduktif. Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mendeskripsikan potret pendidikan anak di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan (2) Untuk mengetahui mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan (3) Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan. Dari hasil kajian ini, peneliti menemukan tiga temuan substantif, Pertama, Potret pendidikan anak di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan yakni 4,6% dari jumlah anak usia sekolah antara 7-18tahun telah mengalami putus sekolah. Kedua, Kondisi mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan dapat dilihat dari ekspresi keagamaan, sikap dan perilaku keagamaan, dan kegiatan keagamaan yang dilakukan anak putus sekolah dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, Faktor-faktor yang mempengaruhi mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan diantaranya karena kurangnya sikap dan minat anak terhadap kegiatan keagamaan yang diadakan, lingkungan keluarga/didikan orangtua, dan lingkungan bermain/teman sebaya
publisher Prodi S1 Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan
publishDate 2015
url http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=991376
_version_ 1690546558754357248
spelling oai:slims-991376Mental Keagamaan Anak Putus Sekolah Di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan Dr. M. Sugeng Sholehuddin, M.Ag Lailalis Fitriani Prodi S1 Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan 2015 Indonesia Skripsi Skripsi xiii, 102 hlm.; 30 cm; Bibliografi: hlm. 100-102 ABSTRAK Fitriani, Lailalis. 2015. 2021111289. Mental Keagamaan Anak Putus Sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan. Skripsi Jurusan Tarbiyah/Program Studi PAI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan. Dr.M.Sugeng Sholehuddin,M.Ag. Kata Kunci: Mental Keagamaan, Anak Putus Sekolah. Anak-anak dan remaja yang kurang mendapatkan pendidikan keagamaan akibat putus sekolah maupun kurangnya pengajaran dari orangtua dan keluarga di rumah, biasanya memicu munculnya sikap dan perilaku negatif, seperti: melanggar norma sosial dan norma agama, melanggar aturan-aturan yang ada di masyarakat, dan sebagainya. Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi awal, yang mana bahwa di Kelurahan Bligo hampir disetiap RW (Rukun Warga) terdapat anak dan remaja yang mengalami putus sekolah. Mereka sering berkelompok nongkrong hingga melalaikan sholat, dan sering mengganggu ketentraman warga. Padahal pendidikan keagamaan itu penting karena bisa menjadi pengendali bagi anak dan remaja agar sikap dan perilaku mereka tetap berada pada koridor agama dan tidak melakukan penyelewengan pergaulan dan kenakalan Rumusan masalah penelitian ini adalah: (1) Bagaimana potret pendidikan anak di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan? (2) Bagaimana mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan? (3) Apa faktor yang mempengaruhi mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan?. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian field research. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, interview (wawancara), dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis data deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode deduktif. Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mendeskripsikan potret pendidikan anak di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan (2) Untuk mengetahui mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan (3) Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan. Dari hasil kajian ini, peneliti menemukan tiga temuan substantif, Pertama, Potret pendidikan anak di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan yakni 4,6% dari jumlah anak usia sekolah antara 7-18tahun telah mengalami putus sekolah. Kedua, Kondisi mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan dapat dilihat dari ekspresi keagamaan, sikap dan perilaku keagamaan, dan kegiatan keagamaan yang dilakukan anak putus sekolah dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, Faktor-faktor yang mempengaruhi mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan diantaranya karena kurangnya sikap dan minat anak terhadap kegiatan keagamaan yang diadakan, lingkungan keluarga/didikan orangtua, dan lingkungan bermain/teman sebaya ABSTRAK Fitriani, Lailalis. 2015. 2021111289. Mental Keagamaan Anak Putus Sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan. Skripsi Jurusan Tarbiyah/Program Studi PAI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan. Dr.M.Sugeng Sholehuddin,M.Ag. Kata Kunci: Mental Keagamaan, Anak Putus Sekolah. Anak-anak dan remaja yang kurang mendapatkan pendidikan keagamaan akibat putus sekolah maupun kurangnya pengajaran dari orangtua dan keluarga di rumah, biasanya memicu munculnya sikap dan perilaku negatif, seperti: melanggar norma sosial dan norma agama, melanggar aturan-aturan yang ada di masyarakat, dan sebagainya. Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi awal, yang mana bahwa di Kelurahan Bligo hampir disetiap RW (Rukun Warga) terdapat anak dan remaja yang mengalami putus sekolah. Mereka sering berkelompok nongkrong hingga melalaikan sholat, dan sering mengganggu ketentraman warga. Padahal pendidikan keagamaan itu penting karena bisa menjadi pengendali bagi anak dan remaja agar sikap dan perilaku mereka tetap berada pada koridor agama dan tidak melakukan penyelewengan pergaulan dan kenakalan Rumusan masalah penelitian ini adalah: (1) Bagaimana potret pendidikan anak di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan? (2) Bagaimana mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan? (3) Apa faktor yang mempengaruhi mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan?. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian field research. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, interview (wawancara), dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis data deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode deduktif. Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mendeskripsikan potret pendidikan anak di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan (2) Untuk mengetahui mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan (3) Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan. Dari hasil kajian ini, peneliti menemukan tiga temuan substantif, Pertama, Potret pendidikan anak di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan yakni 4,6% dari jumlah anak usia sekolah antara 7-18tahun telah mengalami putus sekolah. Kedua, Kondisi mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan dapat dilihat dari ekspresi keagamaan, sikap dan perilaku keagamaan, dan kegiatan keagamaan yang dilakukan anak putus sekolah dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, Faktor-faktor yang mempengaruhi mental keagamaan anak putus sekolah di Kelurahan Bligo Buaran Pekalongan diantaranya karena kurangnya sikap dan minat anak terhadap kegiatan keagamaan yang diadakan, lingkungan keluarga/didikan orangtua, dan lingkungan bermain/teman sebaya Psikologi Agama 170111 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=991376 2021111289 170111 16SK1621001.00 http://103.142.62.240:80/perpus/repository/10.+BAB+I.pdf http://103.142.62.240:80/perpus/repository/14.+BAB+V.pdf http://103.142.62.240:80/perpus/images/docs/Lailatis_Fitriani.png.png
score 11.174184