Integrasi Syari'at Dan Tasawuf Syekh Abdul Qadir Al-Jailani (Studi Kitab Sirr Al-Asrar)

Syari’at adalah dimensi perundang-undangan yang ditetapkan oleh syari’ (Allah) melalui Rosul-Nya (Muhammad), baik yang berupa perintah maupun larangan-Nya. Tasawuf adalah suatu ilmu yang memberi perhatian yang menjaga usaha menjaga tat krama bersama Allah SWT secara lahir dan batin, yakni dengan tet...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: M. Majdudin (2032111001), Miftahul Ula, M. Ag
Format: Online
Language:Indonesia
Published: Prodi S-1 Akhlak dan Tasawuf Jurusan Ushuluddin dan Dakwah STAIN Pekalongan 2016
Online Access:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=992722
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
id oai:slims-992722
recordtype slims
institution IAIN Pekalongan
collection Book
language Indonesia
format Online
author M. Majdudin (2032111001)
Miftahul Ula, M. Ag
spellingShingle M. Majdudin (2032111001)
Miftahul Ula, M. Ag
Integrasi Syari'at Dan Tasawuf Syekh Abdul Qadir Al-Jailani (Studi Kitab Sirr Al-Asrar)
author_facet M. Majdudin (2032111001)
Miftahul Ula, M. Ag
author_sort M. Majdudin (2032111001)
title Integrasi Syari'at Dan Tasawuf Syekh Abdul Qadir Al-Jailani (Studi Kitab Sirr Al-Asrar)
title_short Integrasi Syari'at Dan Tasawuf Syekh Abdul Qadir Al-Jailani (Studi Kitab Sirr Al-Asrar)
title_full Integrasi Syari'at Dan Tasawuf Syekh Abdul Qadir Al-Jailani (Studi Kitab Sirr Al-Asrar)
title_fullStr Integrasi Syari'at Dan Tasawuf Syekh Abdul Qadir Al-Jailani (Studi Kitab Sirr Al-Asrar)
title_full_unstemmed Integrasi Syari'at Dan Tasawuf Syekh Abdul Qadir Al-Jailani (Studi Kitab Sirr Al-Asrar)
title_sort integrasi syari'at dan tasawuf syekh abdul qadir al-jailani (studi kitab sirr al-asrar)
description Syari’at adalah dimensi perundang-undangan yang ditetapkan oleh syari’ (Allah) melalui Rosul-Nya (Muhammad), baik yang berupa perintah maupun larangan-Nya. Tasawuf adalah suatu ilmu yang memberi perhatian yang menjaga usaha menjaga tat krama bersama Allah SWT secara lahir dan batin, yakni dengan tetap melaksanakan hukum-hukum syari’at secar formal serta sambil mensucikan hati secara subtansial sehingga fokus hanya kepada Allah Swt. Rumusan masalah: 1. Apa pengertian syari’at dan tasawuf Syekh Abdul Qadir al-Jailani ? 2. Bagaimana integrasi syari’at dan tasawuf Syekh Abdul Qadir al-Jailani dalam kitab Sirr al-Asrar ?. Tujuan yang hendak ingin dicapai penelitian ini: Supaya mengetahui dan memahami apa itu syari’at dan tasawuf serta mengetahui dan memahami keterkaiatanya antara syari’at dan tasawuf Syekh Abdul Qadir al-Jailani dalam kitab Sirr al-Asrar. Inti kegunaannya ialah agar setiap umat muslim mengetahui maksud dan tujuan akan ibadahnya. Jenis penelitian adalah pustaka (Library Reseach), Metode Penelitian adalah kualitatif, dalam mengumpulkan data menggunakan diskriptif dan interpretasi. Sumber data primer Sirr al-Asrar wa Mudhirul-Anwar karya Syekh Abdul Qadir al-Jailani, Data skunder dalam penulisan ini adalah buku-buku, jurnal dan kitab yang membahas atau mengkaji tentang syari’at (fiqh) dan tasawuf dari berbagai disiplin ke ilmuan. Hasil dalam penelitian ini adalah: Syari’at menurut Syekh Abdul Qadir al-Jailani ialah ilmu lahir yang diperuntukan untuk jasad manusia atau sebagai Hujjah Allah SWT terhadap hamba-Nya, sedangkan tasawuf adalah hubungan utama antara manusia dengan tuhan-Nya dengan kesungguhan dalam ibadah, antara manusia dan manusia dengan prilaku yang baik dan lurus. Dalam intergarsi syari’at dan tasawuf dalam kitab Sirr al-Asrar meliputi amaliah: Bersuci (Ţahāra), Şalat, Zakāt, Puasa (Sāum), ketika menjalankan amaliah ubudiyah tersebut tidak terlepas dari syari’at yang bersumberkan dari al-Qur’an dan sunnah dan disertai dengan kehadiran hati yang bersih semata-mata hanya karena Allah SWT
publisher Prodi S-1 Akhlak dan Tasawuf Jurusan Ushuluddin dan Dakwah STAIN Pekalongan
publishDate 2016
url http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=992722
_version_ 1690546483937411072
spelling oai:slims-992722Integrasi Syari'at Dan Tasawuf Syekh Abdul Qadir Al-Jailani (Studi Kitab Sirr Al-Asrar) M. Majdudin (2032111001) Miftahul Ula, M. Ag Prodi S-1 Akhlak dan Tasawuf Jurusan Ushuluddin dan Dakwah STAIN Pekalongan 2016 Indonesia SKRIPSI TP SKRIPSI TP xiv, 83 hlm.; 21X30 cm Syari’at adalah dimensi perundang-undangan yang ditetapkan oleh syari’ (Allah) melalui Rosul-Nya (Muhammad), baik yang berupa perintah maupun larangan-Nya. Tasawuf adalah suatu ilmu yang memberi perhatian yang menjaga usaha menjaga tat krama bersama Allah SWT secara lahir dan batin, yakni dengan tetap melaksanakan hukum-hukum syari’at secar formal serta sambil mensucikan hati secara subtansial sehingga fokus hanya kepada Allah Swt. Rumusan masalah: 1. Apa pengertian syari’at dan tasawuf Syekh Abdul Qadir al-Jailani ? 2. Bagaimana integrasi syari’at dan tasawuf Syekh Abdul Qadir al-Jailani dalam kitab Sirr al-Asrar ?. Tujuan yang hendak ingin dicapai penelitian ini: Supaya mengetahui dan memahami apa itu syari’at dan tasawuf serta mengetahui dan memahami keterkaiatanya antara syari’at dan tasawuf Syekh Abdul Qadir al-Jailani dalam kitab Sirr al-Asrar. Inti kegunaannya ialah agar setiap umat muslim mengetahui maksud dan tujuan akan ibadahnya. Jenis penelitian adalah pustaka (Library Reseach), Metode Penelitian adalah kualitatif, dalam mengumpulkan data menggunakan diskriptif dan interpretasi. Sumber data primer Sirr al-Asrar wa Mudhirul-Anwar karya Syekh Abdul Qadir al-Jailani, Data skunder dalam penulisan ini adalah buku-buku, jurnal dan kitab yang membahas atau mengkaji tentang syari’at (fiqh) dan tasawuf dari berbagai disiplin ke ilmuan. Hasil dalam penelitian ini adalah: Syari’at menurut Syekh Abdul Qadir al-Jailani ialah ilmu lahir yang diperuntukan untuk jasad manusia atau sebagai Hujjah Allah SWT terhadap hamba-Nya, sedangkan tasawuf adalah hubungan utama antara manusia dengan tuhan-Nya dengan kesungguhan dalam ibadah, antara manusia dan manusia dengan prilaku yang baik dan lurus. Dalam intergarsi syari’at dan tasawuf dalam kitab Sirr al-Asrar meliputi amaliah: Bersuci (Ţahāra), Şalat, Zakāt, Puasa (Sāum), ketika menjalankan amaliah ubudiyah tersebut tidak terlepas dari syari’at yang bersumberkan dari al-Qur’an dan sunnah dan disertai dengan kehadiran hati yang bersih semata-mata hanya karena Allah SWT Syari’at adalah dimensi perundang-undangan yang ditetapkan oleh syari’ (Allah) melalui Rosul-Nya (Muhammad), baik yang berupa perintah maupun larangan-Nya. Tasawuf adalah suatu ilmu yang memberi perhatian yang menjaga usaha menjaga tat krama bersama Allah SWT secara lahir dan batin, yakni dengan tetap melaksanakan hukum-hukum syari’at secar formal serta sambil mensucikan hati secara subtansial sehingga fokus hanya kepada Allah Swt. Rumusan masalah: 1. Apa pengertian syari’at dan tasawuf Syekh Abdul Qadir al-Jailani ? 2. Bagaimana integrasi syari’at dan tasawuf Syekh Abdul Qadir al-Jailani dalam kitab Sirr al-Asrar ?. Tujuan yang hendak ingin dicapai penelitian ini: Supaya mengetahui dan memahami apa itu syari’at dan tasawuf serta mengetahui dan memahami keterkaiatanya antara syari’at dan tasawuf Syekh Abdul Qadir al-Jailani dalam kitab Sirr al-Asrar. Inti kegunaannya ialah agar setiap umat muslim mengetahui maksud dan tujuan akan ibadahnya. Jenis penelitian adalah pustaka (Library Reseach), Metode Penelitian adalah kualitatif, dalam mengumpulkan data menggunakan diskriptif dan interpretasi. Sumber data primer Sirr al-Asrar wa Mudhirul-Anwar karya Syekh Abdul Qadir al-Jailani, Data skunder dalam penulisan ini adalah buku-buku, jurnal dan kitab yang membahas atau mengkaji tentang syari’at (fiqh) dan tasawuf dari berbagai disiplin ke ilmuan. Hasil dalam penelitian ini adalah: Syari’at menurut Syekh Abdul Qadir al-Jailani ialah ilmu lahir yang diperuntukan untuk jasad manusia atau sebagai Hujjah Allah SWT terhadap hamba-Nya, sedangkan tasawuf adalah hubungan utama antara manusia dengan tuhan-Nya dengan kesungguhan dalam ibadah, antara manusia dan manusia dengan prilaku yang baik dan lurus. Dalam intergarsi syari’at dan tasawuf dalam kitab Sirr al-Asrar meliputi amaliah: Bersuci (Ţahāra), Şalat, Zakāt, Puasa (Sāum), ketika menjalankan amaliah ubudiyah tersebut tidak terlepas dari syari’at yang bersumberkan dari al-Qur’an dan sunnah dan disertai dengan kehadiran hati yang bersih semata-mata hanya karena Allah SWT Syekh Abdul Qadir Al-Jailani Ajaran Tasawuf Bersuci (Ţahāra), Şalat, Zakāt, Puasa Kitab Sirr Al-Asrar 2X5.22 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=992722 SK AT 17.001 MAJ i 17SK1732001.00 http://103.142.62.240:80/perpus/images/docs/cover_m_majdudin.png.png
score 10.821803