Pendidikan Seks untuk Remaja dalam Perspektif Para Kyai di Kecamtan Pekalongan Utara Kota Pekalongan
Remaja merupakan masa transisi, masa ini merupakan masa yang labil. Mereka memiliki rasa keingintahuan yang tinggi. Salah satunya berbicara masalah pendidikan seks. Ketika mereka bertanya kepada orang tua, orang tua menganggap ini masalah yang tabu. Sehingga mereka mencari sendiri tentang pendid...
Salvato in:
Autori principali: | , |
---|---|
Natura: | Online |
Lingua: | Indonesia |
Pubblicazione: |
Prodi S-1 Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan
2016
|
Accesso online: | http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=993285 |
Tags: |
Aggiungi Tag
Nessun Tag, puoi essere il primo ad aggiungerne! !
|
id |
oai:slims-993285 |
---|---|
recordtype |
slims |
institution |
IAIN Pekalongan |
collection |
Book |
language |
Indonesia |
format |
Online |
author |
Drs. H. Abdul Muin, M.A Makmur Sofyan Mustofa (2021212082) |
spellingShingle |
Drs. H. Abdul Muin, M.A Makmur Sofyan Mustofa (2021212082) Pendidikan Seks untuk Remaja dalam Perspektif Para Kyai di Kecamtan Pekalongan Utara Kota Pekalongan |
author_facet |
Drs. H. Abdul Muin, M.A Makmur Sofyan Mustofa (2021212082) |
author_sort |
Drs. H. Abdul Muin, M.A |
title |
Pendidikan Seks untuk Remaja dalam Perspektif Para Kyai di Kecamtan Pekalongan Utara Kota Pekalongan |
title_short |
Pendidikan Seks untuk Remaja dalam Perspektif Para Kyai di Kecamtan Pekalongan Utara Kota Pekalongan |
title_full |
Pendidikan Seks untuk Remaja dalam Perspektif Para Kyai di Kecamtan Pekalongan Utara Kota Pekalongan |
title_fullStr |
Pendidikan Seks untuk Remaja dalam Perspektif Para Kyai di Kecamtan Pekalongan Utara Kota Pekalongan |
title_full_unstemmed |
Pendidikan Seks untuk Remaja dalam Perspektif Para Kyai di Kecamtan Pekalongan Utara Kota Pekalongan |
title_sort |
pendidikan seks untuk remaja dalam perspektif para kyai di kecamtan pekalongan utara kota pekalongan |
description |
Remaja merupakan masa transisi, masa ini merupakan masa yang labil.
Mereka memiliki rasa keingintahuan yang tinggi. Salah satunya berbicara masalah
pendidikan seks. Ketika mereka bertanya kepada orang tua, orang tua
menganggap ini masalah yang tabu. Sehingga mereka mencari sendiri tentang
pendidikan seks melalui media-media elektronik, salah satunya melalui internet.
Terbukti ketika para remaja ke warnet mengakses situs-situs tentang seks. Hal ini
diamati oleh penulis, karena penulis memiliki warnet yang sering dikunjungi oleh
para remaja. Penulis merasa sedih melihat fenomena seperti itu. Dari sini sosok
kyai sebagai bagian yang sangat penting dan panutan masyarakat diharapkan
dapat membongkar pemahaman orang tua yang salah terhadap pendidikan seks
dan mengembalikan seks pada fitrahnya yang suci. Kyai berfungsi menyampaikan
informasi-informasi dari luar lingkungan yang dianggap baik dan membuang
informasi yang dianggap kurang baik bagi masyarakat. Kyai diharapkan dapat
memberikan masukan yang benar tentang pendidikan seks, yang nantinya dapat
dijadikan rujukan bagi masyarakat dalam memberikan pendidikan seks terhadap
remaja dan anak-anak mereka.
Berdasarkan latar berlakang tersebut, maka penulis melakukan penelitian
tentang pendidikan seks untuk remaja dalam perspektif para kyai di Kecamatan
Pekalongan Utara Kota Pekalongan. Untuk itu penulis mengajukan tiga rumusan
masalah yaitu : Apakah pendidikan seks perlu diberikan kepada remaja menurut
pandangan para kyai? Apa materi yang perlu diberikan kepada remaja dalam
pendidikan seks menurut pendapat para kyai? Bagaimana metode pendidikan seks
menurut pandangan kyai di Kecamatan Pekalongan Utara?. Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pandangan para kyai di
Kecamatan Pekalongan Utara tentang pendidikan seks, untuk mengetahui materi
pendidikan seks yang harus diberikan kepada remaja di Kecamatan Pekalongan
Utara, dan untuk mengetahui metode pendidikan seks yang tepat menurut
pandangan para kyai di Kecamatan Pekalongan Utara.
Metode yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian ini, penulis
menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, pengumpulan data yang digunakan
yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan metode analisisnya
yaitu dengan teknik analisa deskriptif , yaitu metode yang digunakan terhadap
suatu data yang dikumpulkan, kemudian disusun, dijelaskan, dan sekaligus
dianalisa.
Dengan merujuk pada data yang diperoleh, didapat suatu jawaban bahwa
para kyai di kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan berpandangan bahwa
pendidikan seks perlu diajarkan kepada para remaja untuk mengantisipasi dampak
negatif dari penyimpangan seksual. Dari kegiatan analisis yang dilakukan, didapat
suatu simpulan bahwa pendidikan seks sangat penting untuk diberikan kepada
remaja. Materi yang harus diberikan dalam pendidikan seks meliputi thoharoh,
identifikasi baligh, kesehatan seksual dalam islam termasuk khitan, pernikahan,
kehamilan,pernikahan, dan penyimpangan seksual serta dampaknya dalam
kehidupan. Sedangkan metode yang digunakan dalam penyampaian materi
pendidikan seks yaitu metode ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian contoh
(demonstrasi). Untuk pendekatan yang harus digunakan adalah pendekatan
pengalaman, pendekatan pembiasaan, pendekatan emosional, pendekatan
kekeluargaan, pendekatan rasional. |
publisher |
Prodi S-1 Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan |
publishDate |
2016 |
url |
http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=993285 |
_version_ |
1690546441177530368 |
spelling |
oai:slims-993285Pendidikan Seks untuk Remaja dalam Perspektif Para Kyai di Kecamtan Pekalongan Utara Kota Pekalongan Drs. H. Abdul Muin, M.A Makmur Sofyan Mustofa (2021212082) Prodi S-1 Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan 2016 Indonesia SKRIPSI PAI SKRIPSI PAI xii, 92 hlm., 30 cm. Remaja merupakan masa transisi, masa ini merupakan masa yang labil. Mereka memiliki rasa keingintahuan yang tinggi. Salah satunya berbicara masalah pendidikan seks. Ketika mereka bertanya kepada orang tua, orang tua menganggap ini masalah yang tabu. Sehingga mereka mencari sendiri tentang pendidikan seks melalui media-media elektronik, salah satunya melalui internet. Terbukti ketika para remaja ke warnet mengakses situs-situs tentang seks. Hal ini diamati oleh penulis, karena penulis memiliki warnet yang sering dikunjungi oleh para remaja. Penulis merasa sedih melihat fenomena seperti itu. Dari sini sosok kyai sebagai bagian yang sangat penting dan panutan masyarakat diharapkan dapat membongkar pemahaman orang tua yang salah terhadap pendidikan seks dan mengembalikan seks pada fitrahnya yang suci. Kyai berfungsi menyampaikan informasi-informasi dari luar lingkungan yang dianggap baik dan membuang informasi yang dianggap kurang baik bagi masyarakat. Kyai diharapkan dapat memberikan masukan yang benar tentang pendidikan seks, yang nantinya dapat dijadikan rujukan bagi masyarakat dalam memberikan pendidikan seks terhadap remaja dan anak-anak mereka. Berdasarkan latar berlakang tersebut, maka penulis melakukan penelitian tentang pendidikan seks untuk remaja dalam perspektif para kyai di Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan. Untuk itu penulis mengajukan tiga rumusan masalah yaitu : Apakah pendidikan seks perlu diberikan kepada remaja menurut pandangan para kyai? Apa materi yang perlu diberikan kepada remaja dalam pendidikan seks menurut pendapat para kyai? Bagaimana metode pendidikan seks menurut pandangan kyai di Kecamatan Pekalongan Utara?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pandangan para kyai di Kecamatan Pekalongan Utara tentang pendidikan seks, untuk mengetahui materi pendidikan seks yang harus diberikan kepada remaja di Kecamatan Pekalongan Utara, dan untuk mengetahui metode pendidikan seks yang tepat menurut pandangan para kyai di Kecamatan Pekalongan Utara. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian ini, penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan metode analisisnya yaitu dengan teknik analisa deskriptif , yaitu metode yang digunakan terhadap suatu data yang dikumpulkan, kemudian disusun, dijelaskan, dan sekaligus dianalisa. Dengan merujuk pada data yang diperoleh, didapat suatu jawaban bahwa para kyai di kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan berpandangan bahwa pendidikan seks perlu diajarkan kepada para remaja untuk mengantisipasi dampak negatif dari penyimpangan seksual. Dari kegiatan analisis yang dilakukan, didapat suatu simpulan bahwa pendidikan seks sangat penting untuk diberikan kepada remaja. Materi yang harus diberikan dalam pendidikan seks meliputi thoharoh, identifikasi baligh, kesehatan seksual dalam islam termasuk khitan, pernikahan, kehamilan,pernikahan, dan penyimpangan seksual serta dampaknya dalam kehidupan. Sedangkan metode yang digunakan dalam penyampaian materi pendidikan seks yaitu metode ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian contoh (demonstrasi). Untuk pendekatan yang harus digunakan adalah pendekatan pengalaman, pendekatan pembiasaan, pendekatan emosional, pendekatan kekeluargaan, pendekatan rasional. Remaja merupakan masa transisi, masa ini merupakan masa yang labil. Mereka memiliki rasa keingintahuan yang tinggi. Salah satunya berbicara masalah pendidikan seks. Ketika mereka bertanya kepada orang tua, orang tua menganggap ini masalah yang tabu. Sehingga mereka mencari sendiri tentang pendidikan seks melalui media-media elektronik, salah satunya melalui internet. Terbukti ketika para remaja ke warnet mengakses situs-situs tentang seks. Hal ini diamati oleh penulis, karena penulis memiliki warnet yang sering dikunjungi oleh para remaja. Penulis merasa sedih melihat fenomena seperti itu. Dari sini sosok kyai sebagai bagian yang sangat penting dan panutan masyarakat diharapkan dapat membongkar pemahaman orang tua yang salah terhadap pendidikan seks dan mengembalikan seks pada fitrahnya yang suci. Kyai berfungsi menyampaikan informasi-informasi dari luar lingkungan yang dianggap baik dan membuang informasi yang dianggap kurang baik bagi masyarakat. Kyai diharapkan dapat memberikan masukan yang benar tentang pendidikan seks, yang nantinya dapat dijadikan rujukan bagi masyarakat dalam memberikan pendidikan seks terhadap remaja dan anak-anak mereka. Berdasarkan latar berlakang tersebut, maka penulis melakukan penelitian tentang pendidikan seks untuk remaja dalam perspektif para kyai di Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan. Untuk itu penulis mengajukan tiga rumusan masalah yaitu : Apakah pendidikan seks perlu diberikan kepada remaja menurut pandangan para kyai? Apa materi yang perlu diberikan kepada remaja dalam pendidikan seks menurut pendapat para kyai? Bagaimana metode pendidikan seks menurut pandangan kyai di Kecamatan Pekalongan Utara?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pandangan para kyai di Kecamatan Pekalongan Utara tentang pendidikan seks, untuk mengetahui materi pendidikan seks yang harus diberikan kepada remaja di Kecamatan Pekalongan Utara, dan untuk mengetahui metode pendidikan seks yang tepat menurut pandangan para kyai di Kecamatan Pekalongan Utara. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian ini, penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan metode analisisnya yaitu dengan teknik analisa deskriptif , yaitu metode yang digunakan terhadap suatu data yang dikumpulkan, kemudian disusun, dijelaskan, dan sekaligus dianalisa. Dengan merujuk pada data yang diperoleh, didapat suatu jawaban bahwa para kyai di kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan berpandangan bahwa pendidikan seks perlu diajarkan kepada para remaja untuk mengantisipasi dampak negatif dari penyimpangan seksual. Dari kegiatan analisis yang dilakukan, didapat suatu simpulan bahwa pendidikan seks sangat penting untuk diberikan kepada remaja. Materi yang harus diberikan dalam pendidikan seks meliputi thoharoh, identifikasi baligh, kesehatan seksual dalam islam termasuk khitan, pernikahan, kehamilan,pernikahan, dan penyimpangan seksual serta dampaknya dalam kehidupan. Sedangkan metode yang digunakan dalam penyampaian materi pendidikan seks yaitu metode ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian contoh (demonstrasi). Untuk pendekatan yang harus digunakan adalah pendekatan pengalaman, pendekatan pembiasaan, pendekatan emosional, pendekatan kekeluargaan, pendekatan rasional. Perspektif Kyai Pendidikan Seks - Remaja 613.953 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=993285 SK PAI 17.325 MUS p 17SK1721325.00 http://103.142.62.240:80/perpus/images/docs/makmur.jpg.jpg |
score |
11.174184 |