Implementasi Bimbingan Sosial Keagamaan Pada Lansia Dalam Membentuk Interaksi Sosial DI panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Bisma Upakara pemalang

Manusia adalah makhluk sosial yang selalu diharapkan dapat berperilaku dengan tuntutan dan harapan masyarakat. Pada mulanya manusia berada dalam suatu lingkungan kecil, sehingga hubungan sosial masih berada dalam suatu lingkungan kecil dan hubungan sosial masih berada dalam ruang lingkup yang...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Ani, M.Pd, Adha Siti Hartinah (2041115055)
Format: Online
Language:Indonesia
Published: Jurusan S-1 Bimbingan Penyuluhan Islam FUAD IAIN Pekalongan 2019
Online Access:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=999062
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Manusia adalah makhluk sosial yang selalu diharapkan dapat berperilaku dengan tuntutan dan harapan masyarakat. Pada mulanya manusia berada dalam suatu lingkungan kecil, sehingga hubungan sosial masih berada dalam suatu lingkungan kecil dan hubungan sosial masih berada dalam ruang lingkup yang terbatas, yaitu dalam keluarga. Semakin lama semakin berkembang biak umat manusia akan menyebar kemana-mana, sehingga menjadi masyarakat. Namun, seiring bertambahnya usia pada umumnya akan menemukan masa yang sulit, para lansia mempunyai masalah-masalah dalam hal penyesuaian diri dan penyesuaian lingkungan. Perubahan fisik, penurunan kemampuan kognitif dan perubaha psikologis mengakibatkan adanya hambatan dalam menjalin hubungan antar individu maupun kelompok. Pendekatan dalam penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data pada penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder. Analisis data yang digunakan yaitu miles and huberman yang dibagi menjadi tiga tahap yakni pengumpulan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa interaksi sosial lansia satu sama lain berdeda namun secara keseluruhan memiliki hubungan yang baik satu sama lain, pegawai panti dan masyarakat sekitar. ketrampilan komunikasinya pun baik dan dapat menerima serta memahami pesan yang disampaikan.para lansia memiliki semangat beribadah yang bagus. Pelaksanaan bimbingan dilakukan melalui tiga tahapan yaitu perencanaa, pelaksanaan, dan evaluasi tindak lanjut. Adapun hasil dari pelaksanaan bimbingan sosial keagamaan dalam membentuk interaksi sosial lansia di panti sosial lanjut usia bisma upakara pemalang sudah cukup efektif. Hal tersebut dilihat dengan adanya perubahan interaksi sosial dan keagamaan lansia baik interaksi sosialnya antar individu maupun kelompok yang sebelumnya lanisa kebanyakan berdiam diri dan tidak mau melaksanakan ibadah menjadi lebih banyak berinteraksi dan rajib beribadah bersama lansia dan pegawai panti Bisma Upakara.