Tantangan Mewujudkan Kesetaraan Gender Dalam Budaya Patriarki

Although the issue of gender equality tobe a demand in almost all countries, but the fact is not easy to achieve gender equality. This appearance infected the construc of cultural patriarchy since long time ago for discriminating roles of men and women. This Social Construct go on from generation to...

Description complète

Enregistré dans:
Détails bibliographiques
Auteur principal: Susanto, Nanang Hasan
Format: Article
Langue:Indonesian
Publié: Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Pekalongan 2015
Sujets:
Accès en ligne:http://repository.iainpekalongan.ac.id/129/
http://repository.iainpekalongan.ac.id/129/
http://repository.iainpekalongan.ac.id/129/1/TANTANGAN%20MEWUJUDKAN%20KESETARAAN%20GENDER%20%20DALAM%20BUDAYA%20PATRIARKI.pdf
Tags: Ajouter un tag
Pas de tags, Soyez le premier à ajouter un tag!
Description
Résumé:Although the issue of gender equality tobe a demand in almost all countries, but the fact is not easy to achieve gender equality. This appearance infected the construc of cultural patriarchy since long time ago for discriminating roles of men and women. This Social Construct go on from generation to generation. Actually, there is still hope for realize the gender equality, although it requires a process. Among them is through education by providing adequate access to women, to exercise control over every policy of gender bias, involving women to provide participation, and provide equitable benefits between men andwomen.Meskipun isu kesetaraan Gender (genderequality) menjadi tuntutan hampir di semua Negara, namun faktanya tidak mudah untuk mewujudkan kesetaraan gender. Hal ini dikarenakan konstruk budaya masyarakat melalui budaya Patriarki yang membeda-bedakan peran laki-laki dan perempuan. Konstruk budaya ini sudah berlangsung lama dari generasi ke generasi. Sebenarnya masih ada harapan untuk mewujudkan kesetaraan gender, meskipun membutuhkan proses, karena merubah budaya membutuhkan waktu yang cukup lama. Diantaranya adalah melalui pendidikan dengan pemberian akses yang cukup kepadaperempuan, melakukan kontrol terhadap setiap kebijakan yang bias gender, melibatkan perempuan untuk memberikan partisipasinya, dan memberikan benefit yang adil antara lakilaki dan perempuan.