TIDAK TERSAJI :Sistem Pendidikan Pembebasan Paulo Freire dalam Perspektif Gender

Pendidikan pembebasan dengan sadar menerima kelebihan dan kekurangannya sendiri, sehingga dengan demikian pendidikan bukan hanya sebatas tranfer knoeledge, melainkan juga sebagai alat transfer nilai dan kebenaran. Pendidikan harus mempunyai basic menyeluruh terhadap perkembangan masyarakat secara ob...

ver descrição completa

Na minha lista:
Detalhes bibliográficos
Principais autores: Titin Suprihatin, Dr.M. sugeng Sholehuddin, M.Ag
Formato: Online
Idioma:Indonesia
Publicado em: Jurusan Tarbiyah - Pendidikan Agama Islam - STAIN Pekalongan 2008
Acesso em linha:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=88074
Tags: Adicionar Tag
Sem tags, seja o primeiro a adicionar uma tag!
id oai:slims-88074
recordtype slims
spelling oai:slims-88074TIDAK TERSAJI :Sistem Pendidikan Pembebasan Paulo Freire dalam Perspektif Gender Titin Suprihatin Dr.M. sugeng Sholehuddin, M.Ag Jurusan Tarbiyah - Pendidikan Agama Islam - STAIN Pekalongan 2008 Indonesia Skripsi Skripsi xii, 76 hal.; 30 cm. Pendidikan pembebasan dengan sadar menerima kelebihan dan kekurangannya sendiri, sehingga dengan demikian pendidikan bukan hanya sebatas tranfer knoeledge, melainkan juga sebagai alat transfer nilai dan kebenaran. Pendidikan harus mempunyai basic menyeluruh terhadap perkembangan masyarakat secara objektif sehingga tujuan pendidikan bisa tercapai. Masalahnya adalah menumbuhkan pola pikir yang kreatif dan kritis dari siswa tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Banyak kendala menjadikan hal tersebut tak terwujud antara lain, sifat egois guru yang tidak mau diketahui kelemahannya oleh murid, perlakuan guru terhadap murid kerap kali mencerminkan bias gender baik disengaja maupun tidak sehingga melanggengkan budaya eksploitasi dari yang kuat ke yang lemah. Dari latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana praktek pendidikan yang membebaskan menurut Paulo Freire, bagaimana persepsi gender terhadap pendidikan pembebasan dan bagiamana pandangan gender terhadap pendidikan pembebasan Paulo Freire. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian library research. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandangan gender terhadap pendidikan pembebasan Paulo Freire adalah sebagai berikut; Pendidikan pembebasan yang ditawarkan Paulo Freire ini dapat merubah pola pikir masyarakat yang termaginalkan oleh struktur politik dan budaya mengenai kesempatan pendidikan yang semua lebih mengutamakan laki-laku dari pada perempuan. Perlakuan dalam pendidikan yang membebaskan mencerminkan nilai-nilai kesetaraan yang mengarah kepada kesadaran kritis. Dari Ketiga muatan materi pendidikan pembebasan yang ditawarkan Freire seperti pengetahuan, skill dan sikap ini mencerminkan kesetaraan gender. Pendidikan pembebasan dengan sadar menerima kelebihan dan kekurangannya sendiri, sehingga dengan demikian pendidikan bukan hanya sebatas tranfer knoeledge, melainkan juga sebagai alat transfer nilai dan kebenaran. Pendidikan harus mempunyai basic menyeluruh terhadap perkembangan masyarakat secara objektif sehingga tujuan pendidikan bisa tercapai. Masalahnya adalah menumbuhkan pola pikir yang kreatif dan kritis dari siswa tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Banyak kendala menjadikan hal tersebut tak terwujud antara lain, sifat egois guru yang tidak mau diketahui kelemahannya oleh murid, perlakuan guru terhadap murid kerap kali mencerminkan bias gender baik disengaja maupun tidak sehingga melanggengkan budaya eksploitasi dari yang kuat ke yang lemah. Dari latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana praktek pendidikan yang membebaskan menurut Paulo Freire, bagaimana persepsi gender terhadap pendidikan pembebasan dan bagiamana pandangan gender terhadap pendidikan pembebasan Paulo Freire. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian library research. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandangan gender terhadap pendidikan pembebasan Paulo Freire adalah sebagai berikut; Pendidikan pembebasan yang ditawarkan Paulo Freire ini dapat merubah pola pikir masyarakat yang termaginalkan oleh struktur politik dan budaya mengenai kesempatan pendidikan yang semua lebih mengutamakan laki-laku dari pada perempuan. Perlakuan dalam pendidikan yang membebaskan mencerminkan nilai-nilai kesetaraan yang mengarah kepada kesadaran kritis. Dari Ketiga muatan materi pendidikan pembebasan yang ditawarkan Freire seperti pengetahuan, skill dan sikap ini mencerminkan kesetaraan gender. Sosiologi Pendidikan 370.19 http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=88074 370.19 SUP t 08SK088074.00
institution IAIN Pekalongan
collection Book
language Indonesia
format Online
author Titin Suprihatin
Dr.M. sugeng Sholehuddin, M.Ag
spellingShingle Titin Suprihatin
Dr.M. sugeng Sholehuddin, M.Ag
TIDAK TERSAJI :Sistem Pendidikan Pembebasan Paulo Freire dalam Perspektif Gender
author_facet Titin Suprihatin
Dr.M. sugeng Sholehuddin, M.Ag
author_sort Titin Suprihatin
title TIDAK TERSAJI :Sistem Pendidikan Pembebasan Paulo Freire dalam Perspektif Gender
title_short TIDAK TERSAJI :Sistem Pendidikan Pembebasan Paulo Freire dalam Perspektif Gender
title_full TIDAK TERSAJI :Sistem Pendidikan Pembebasan Paulo Freire dalam Perspektif Gender
title_fullStr TIDAK TERSAJI :Sistem Pendidikan Pembebasan Paulo Freire dalam Perspektif Gender
title_full_unstemmed TIDAK TERSAJI :Sistem Pendidikan Pembebasan Paulo Freire dalam Perspektif Gender
title_sort tidak tersaji :sistem pendidikan pembebasan paulo freire dalam perspektif gender
description Pendidikan pembebasan dengan sadar menerima kelebihan dan kekurangannya sendiri, sehingga dengan demikian pendidikan bukan hanya sebatas tranfer knoeledge, melainkan juga sebagai alat transfer nilai dan kebenaran. Pendidikan harus mempunyai basic menyeluruh terhadap perkembangan masyarakat secara objektif sehingga tujuan pendidikan bisa tercapai. Masalahnya adalah menumbuhkan pola pikir yang kreatif dan kritis dari siswa tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Banyak kendala menjadikan hal tersebut tak terwujud antara lain, sifat egois guru yang tidak mau diketahui kelemahannya oleh murid, perlakuan guru terhadap murid kerap kali mencerminkan bias gender baik disengaja maupun tidak sehingga melanggengkan budaya eksploitasi dari yang kuat ke yang lemah. Dari latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana praktek pendidikan yang membebaskan menurut Paulo Freire, bagaimana persepsi gender terhadap pendidikan pembebasan dan bagiamana pandangan gender terhadap pendidikan pembebasan Paulo Freire. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian library research. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandangan gender terhadap pendidikan pembebasan Paulo Freire adalah sebagai berikut; Pendidikan pembebasan yang ditawarkan Paulo Freire ini dapat merubah pola pikir masyarakat yang termaginalkan oleh struktur politik dan budaya mengenai kesempatan pendidikan yang semua lebih mengutamakan laki-laku dari pada perempuan. Perlakuan dalam pendidikan yang membebaskan mencerminkan nilai-nilai kesetaraan yang mengarah kepada kesadaran kritis. Dari Ketiga muatan materi pendidikan pembebasan yang ditawarkan Freire seperti pengetahuan, skill dan sikap ini mencerminkan kesetaraan gender.
publisher Jurusan Tarbiyah - Pendidikan Agama Islam - STAIN Pekalongan
publishDate 2008
url http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=88074
_version_ 1690547261764796416
score 11.174184