Aktualisasi Humanisme Dalam Pendidikan Islam (Studi Komparatif Pemikiran Paulo Freire Dengan Abdurrahman Masud): TIDAK TERSAJI

Pada hakekatnya pendidikan adalah suatu proses humanisasi atau memanusiakan manusia yang mengandung implikasi bahwa tanpa pendidikan, manusia tidak akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya. Namun, humanisme dalam pendidikan Islam kurang dikembangkan, tendensinya pendidikan Islam lebih berorie...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Muhammad Nur Izza, M. Sugeng Sholehuddin, M. Ag
Format: Online
Language:Indonesia
Published: Jurusan tarbiyah- Pendidikan Agama Islam - STAIN Pekalongan 2008
Online Access:http://103.142.62.240:80/perpus/index.php?p=show_detail&id=88133
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pada hakekatnya pendidikan adalah suatu proses humanisasi atau memanusiakan manusia yang mengandung implikasi bahwa tanpa pendidikan, manusia tidak akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya. Namun, humanisme dalam pendidikan Islam kurang dikembangkan, tendensinya pendidikan Islam lebih berorientasi pada konsep abdullah daripada khalifatullah dan hablum minallah dari pada hablum minannas. Kajian dalam penelitian ini adalah pengertian humanisme dalam pendidikan Islam, pemikiran Paulo Freire dan Abdurrahman Masud tentang humanisme dalam dunia pendidikan dan relevansi dan aktualisasi pemikiran humanisme Paulo Freire dan Abdurrahman Masud dalam dunia pendidikan Islam masa kini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan atau library research. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa pemikiran yang memberikan kerangka landasan yang kuat bagi aktualisasi humanisme dalam dunia pendidikan Islam yaitu humanisme dalam dunia pendidikan Islam adalah proses pendidikan yang lebih memperhatikan aspek potensi manusia sebagai makhluk yang diberi kesempatan oleh Allah untuk mengembangkan potensinya. Mendobrak sistem gaya bank, pemikiran humanisme Paulo Freire dalam dunia pendidikan menempatkan kesejatian fitrah manusia untuk merdeka. Melalui sistem pendidikan nondikotomik, Abdurrahman Masud menempatkan fitrah manusia baik secara vertikal maupun horizontal. Pemikiran humanisme religius versi Abdurrahman Masud memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan Islam yang nampaknya masih jauh nilai kemanusiaan. Dalam aktualisasinya meskipun manusia secara de facto bersifat merdeka dalam mencari ilmu pengetahuan, tetapi maksud dari mencari pengetahuan itu adalah menanamkan kebaikan kepada manusia. Karena itu ilmu pengetahuan harus selalu diorientasikan untuk tujuan pengabdian mencari ridho Allah SWT.